Jasa Sondir Tanah Pasuruhan

Jasa Sondir Tanah Pasuruhan

Jasa Sondir Tanah Pasuruhan

JASA SONDIR TANAH PASURUHAN CPT (CONE PENETRATION TEST)

 

Tujuan sondir adalah mengetahui kekuatan tanah tiap kedalaman dan stratifikasi tanah secara pendekatan. Pada pekerjaan ini tidak ada sampel tanah yang di ambil untuk uji lab mekanika tanah. Uji ini dilakukan untuk mengetahui elevasi lapisan keras (Hard Layer). Hasil Sondir (Cone Penetration Test) disajikan dalam bentuk diagram grafik, yang mencatat nilai tahanan konus dan friksi selubung, untuk menghitung daya dukung pondasi yang diletakkan pada tanah tersebut. proses Penyondiran ini dilakukan hingga mencapai lapisan tanah keras dimana alat ini dilengkapi dengan Adhesion Jacket Cone type Bageman yang dapat mengukur nilai perlawanan konus (cone resistence) dan hambatan lekat (lokal friction) secara langsung dikerjakan dilapangan. Pembacaan manometer dilakukan setiap interval 20 cm. dimana nilai perlawanan konus telah mencapai 250 kg/cm2 atau telah mencapai jumlah hambatan lekat 2.50 ton (kapasitas alat). Hasil penyondiran disajikan dalam bentuk diagram grafik sondir yang memperlihatkan hubungan antara kedalaman sondir dibawah muka tanah dan besarnya nilai perlawanan konus (qc) serta jumlah hambatan pelekat (tf)

 

 

Jasa Sondir Tanah Pasuruhan meliputi :

·         Jasa Sondir 2.5 Ton

·         Jasa Sondir 5 Ton

 

Kami melayanai jasa sondir tanah untuk pembangunan berbagai kegiatan konstruksi di Pasuruhan diantaranya :

·         Jasa sondir untuk pembangunan rumah

·         Jasa sondir untuk pembangunan Ruko

·         Jasa sondir untuk pembangunan Jembatan

·         Jasa sondir untuk pembangunan Pelabuhan

·         Jasa sondir untuk pembangunan Jala

·         Jasa sondir untuk pembangunan Bandara

·         Jasa sondir untuk pembangunan Rel Kereta Api

·         jasa Sondir untuk jalur sutet (saluran utama tegangan tinggi)

·         Jasa Sondir tower telekomunikasi

 

SEJARAH KOTA PASURUHAN

Pasuruan di masa lalu dikenal dengan nama ‘Paravan’ Orang Tionghoa menyebut Pasuruan sebagai Yanwang atau Basuluan. Ada juga yang menyandingkan nama Pasuruan dengan kata ‘Pasar dan ‘Oeang’. Ini tidak lepas dari ramainya perdagangan di Pasuruan dengan adanya Pelabuhan Tanjung Tembikar, sehingga mampu menarik banyak kaum pedagang untuk datang ke Pasuruan. Berkat pelabuhan ini pulalah di masa lalu Kota Pasuruan menjadi salah satu pusat terjadinya transaksi dagang antar pulau di kawasan timur nusantara.

Perkembangan kesejarahan Kota Pasuruan tidak bisa dilepaskan dari keseluruhan sejarah Pasuruan. Seperti naik tahtanya Untung Suropati sebagai salah seorang raja Pasuruan. Ataupun Adipati Dharmoyudo yang secara turun temurun pernah menjadi penguasa Pasuruan. Namun secara legalitas formal, kepastian mulai adanya Pemerintah Kota setelah dibentuknya Residensi Pasuruan pada 1 Januari 1901 oleh Pemerintah Hindia Belanda. Kemudian ditindaklanjuti pembentukan Kota Praja (Gementee) Pasuruan seperti termaktub dalam Staatblat 1918 No. 320 dengan nama Stads Gementee van Pasoeroean pada tanggal 20 Juni 1918.